arangkali, ada benarnya juga membiarkan anak-anak bermain di luar.  Karena dengan bermain di luar, aktivitas fisik si anak akan semakin  meningkat. Secara otomatis, peningkatan aktivitas fisik itu akan  menyebabkan keteraturan pola pernapasan si anak.
Bila anak dibiarkan berdiam diri saja di rumah, atau hanya menonton  televisi, akan sangat rentan dengan serangan asma. Tak percaya? Barangkali Anda bisa menyimak riset yang dilakukan Dr Andrea Sherriff  dari University of Glasgow. Ia mengungkapkan kurang bergerak pada  seorang anak sama saja memicu perubahan di jantung dan menyebabkan  serangan asma.
Dalam penelitian itu juga disebutkan, University of Glasgow telah  meneliti 3000 anak baru lahir sampai dengan usia 11 tahun yang mengalami  masalah pada pernapasan. University Of Glasgow juga “menyuruh” orang  tua anak untuk melaporkan semua gejala asma pada anak. Para orang tua  tersebut juga disuruh melaporkan segala aktivitas dari anak-anak itu,  termasuk juga kebiasaan menonton televisi. Hasilnya? Mereka yang  menghabiskan waktunya di depan televisi berpeluang terkena penyakit asma  dua kali lebih banyak.
Lantas, bagaimana caranya jika Anda menemui anak-anak yang memang tidak  atau jarang beraktivitas di luar sementara Anda tahu, semakin jarang  mereka beraktifitas, maka semakin besar pula mereka terkena asma?
Pertama yang harus dilakukan adalah memilih makanan seimbang. Meski  demikian, dengan catatan harus menghindari sumber makanan yang menjadi  alergen sang anak tersebut. Kedua, hindarkan tekanan emosi pada anak dan  rasa lelah. Ketiga, sebaiknya para orangtua tidak merokok di sekitar  anak-anak karena asap rokok bisa memicu serangan asma. Hindari juga  bahan – bahan kimia, cat dan debu.
Anak Asma Tetap Bisa Berolahraga
Anak-anak penyandang asma tetap bisa menjalankan aktivitas normal  seperti anak sehat lainnya kalau penyakitnya dikendalikan secara baik.  Mereka bisa menjalankan aktivitas apapun dan bisa berprestasi, tidak  boleh dikucilkan. Bahkan banyak penderita asma yang menjadi atlet olah  raga berprestasi dunia. Hanya butuh pengaturan saja.
Anak penyandang asma boleh melakukan berbagai jenis olahraga seperti  renang, bersepeda, atletik dan senam asal mendahuluinya dengan pemanasan  cukup, paling tidak selama enam sampai sepuluh menit, dan semua  olahraga boleh dilakukan asal tidak sedang dalam keadaan serangan, juga  hindari olahraga yang dilakukan mendadak.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar