Sponsor

Kamis, 07 April 2011

Kurang Aktivitas, Awas Asma Pada Anak

arangkali, ada benarnya juga membiarkan anak-anak bermain di luar. Karena dengan bermain di luar, aktivitas fisik si anak akan semakin meningkat. Secara otomatis, peningkatan aktivitas fisik itu akan menyebabkan keteraturan pola pernapasan si anak.


Bila anak dibiarkan berdiam diri saja di rumah, atau hanya menonton televisi, akan sangat rentan dengan serangan asma. Tak percaya? Barangkali Anda bisa menyimak riset yang dilakukan Dr Andrea Sherriff dari University of Glasgow. Ia mengungkapkan kurang bergerak pada seorang anak sama saja memicu perubahan di jantung dan menyebabkan serangan asma.
Dalam penelitian itu juga disebutkan, University of Glasgow telah meneliti 3000 anak baru lahir sampai dengan usia 11 tahun yang mengalami masalah pada pernapasan. University Of Glasgow juga “menyuruh” orang tua anak untuk melaporkan semua gejala asma pada anak. Para orang tua tersebut juga disuruh melaporkan segala aktivitas dari anak-anak itu, termasuk juga kebiasaan menonton televisi. Hasilnya? Mereka yang menghabiskan waktunya di depan televisi berpeluang terkena penyakit asma dua kali lebih banyak.
Lantas, bagaimana caranya jika Anda menemui anak-anak yang memang tidak atau jarang beraktivitas di luar sementara Anda tahu, semakin jarang mereka beraktifitas, maka semakin besar pula mereka terkena asma?
Pertama yang harus dilakukan adalah memilih makanan seimbang. Meski demikian, dengan catatan harus menghindari sumber makanan yang menjadi alergen sang anak tersebut. Kedua, hindarkan tekanan emosi pada anak dan rasa lelah. Ketiga, sebaiknya para orangtua tidak merokok di sekitar anak-anak karena asap rokok bisa memicu serangan asma. Hindari juga bahan – bahan kimia, cat dan debu.
Anak Asma Tetap Bisa Berolahraga
Anak-anak penyandang asma tetap bisa menjalankan aktivitas normal seperti anak sehat lainnya kalau penyakitnya dikendalikan secara baik. Mereka bisa menjalankan aktivitas apapun dan bisa berprestasi, tidak boleh dikucilkan. Bahkan banyak penderita asma yang menjadi atlet olah raga berprestasi dunia. Hanya butuh pengaturan saja.
Anak penyandang asma boleh melakukan berbagai jenis olahraga seperti renang, bersepeda, atletik dan senam asal mendahuluinya dengan pemanasan cukup, paling tidak selama enam sampai sepuluh menit, dan semua olahraga boleh dilakukan asal tidak sedang dalam keadaan serangan, juga hindari olahraga yang dilakukan mendadak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar