Sponsor

Sabtu, 09 April 2011

Sengat Sana Sengat Sini

Disebutkan dalam Al quran surat An Nahl ayat 68-69, di dalam madu lebah terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Ayat tersebut menjabarkan pada manusia bahwa lebah memiliki khasiat yang dapat menyembuhkan bermacam-macam penyakit.

Seperti namanya, terapi sengat lebah ini memang menggunakan lebah madu pekerja sebagai alatnya. Umumnya lebah yang dipakai berjenis Melifera, atau dikenal dengan nama Cerana. Pengobatan alternatif sederhana ini sudah lama berkembang, sejak ribuan tahun lalu. Buktinya, penggunaan sengat lebah untuk meringankan nyeri sendi dan arthritis telah lama dilakukan bangsa Yunani. Pelopornya, siapa lagi kalau bukan bapak kedokteran modern, Hippocrates.
Maka, terapi ini dikenal juga sebagai apistherapy, yang diambil dari bahasa Yunani. Dimana kata apis berarti lebah dan therapy mengandung makna pengobatan. Terapi sengat lebah memiliki efek yang jelas pada pasien. Karena pada racun lebah ini dapat membantu sirkulasi darah, mengurangi radang, serta mengurangi rasa sakit.
Menurut Abima, ada sekitar 50 penyakit yang bisa diobati dengan terapi sengat lebah ini, diantaranya rematik, radang sendi (arthritis), stroke, diabetes, asam urat, darah tinggi, hingga penyakit ginjal. Sengat atau racun lebah ini sangat baik untuk menormalkan segala aktivitas pembuluh darah dan saraf.
Bahkan ada penelitian yang dilakukan Dr. Philip Tere dari Perancis menyatakan hubungan antara sengat lebah dan rematik. Sebelumnya, pada 1864, Prof. Libowsky melaporkan kesembuhan pasiennya yang menderita rematik dan neuralgia setelah diterapi dengan sengatan lebah.
Namun untuk melakukan terapi sengat lebah ini. Harus dideteksi dulu penyakit yang diderita si pasien. Jika sudah diketahui, maka akan disengatkan lebah di sumber penyebab penyakit tersebut. Satu per satu lebah ditempatkan pada titik-titik tekanan yang berbeda pada daerah nyeri. Jadi tidak dilakukan sembarangan, harus dilihat titik-titik internal dan eksternal tubuh yang saling berhubungan.
Cara terapi ini tak berbeda jauh dengan akupunktur, hanya sengatan lebah menggantikan si jarum. Perbedaanya hanya terletak pada racun lebah, yang mengubah proses pengobatan menjadi seperti proses injeksi. Jumlah sengatan pun tergantung pada jenis penyakit. Misalnya, untuk pencegahan atau pengobatan penyakit dalam tahap ringan cukup dua sampai tiga sengatan dulu. Tapi kalau sudah kronis, bisa delapan hingga sepuluh sengatan lebah.
Buat yang baru biasanya diberi satu atau dua sengatan dulu. Namun, satu sengatan di titik-titik tertentu dianggap cukup sebagai perkenalan. Alasannya, terapi sengat lebah ini bisa memberikan beberapa efek samping. Contohnya, demam atau bekas sengatan menjadi bengkak. Tapi efek samping itu hanya terjadi waktu pertama kali pengobatan saja. Tiga hari kemudian sudah hilang lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar